Satu keluarga di Desa Mentulik Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, menjadi pusat perhatian karena memelihara satwa liar yang mematikan dan ditakuti manusia, yakni dua ular jenis Raja Kobra liar.
Berdasarkan pantauan Antara di rumah sederhana milik keluarga Anas K di Desa Mentulik, Sabtu, dua hewan berbisa itu menjadi tontonan warga setempat. Kegiatan tidak lazim ini berawal dari anak sulung Anas K. bernama Ice Habibi, yang sejak kecil punya keahlian alami menjinakkan hewan liar yang berbisa.
"Ular raja kobra ini jantan dua-duanya. Satu panjangnya empat meter, dan satu lagi tiga meter," kata Ice Habibi kepada Antara pekan lalu.
Di tangan pemuda berusia 22 tahun itu, dua binatang berdarah dingin tersebut terlihat sangat jinak dan tidak melawan. Keduanya bahkan terlihat tenang, menjalar di tangan dan badan Ice Habibi.
Padahal, salah satu ular tersebut sudah merenggut nyawa seorang petani karet setempat pada awal Maret lalu sebelum ditangkap oleh Ice.
Seekor ulang yang paling panjang, ditangkap Ice Habibi di Desa Kepau Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kampar, karena meresahkan warga setempat. Seorang warga disana digigit saat memanen getah karet dan nyawanya tidak bisa tertolong.
Sementara itu, seekor ular lainnya ditangkap Ice Habibi di lahan kelapa sawit milik warga tempat tinggalnya di Desa Mentulik pada 28 Maret lalu.
"Semuanya saya tangkap pakai tangan kosong. Mereka tidak menggigit saya," kata Ice ketika ditanya cara menjinakkan ular raja kobra tersebut.
Dia mengatakan, tidak pernah merasa takut menjinakkan hewan liar. Dia mengaku sejak kecil memang kerap menangkap binatang liar, sehingga sampai sekarang kerap diminta tolong oleh warga untuk menangkap ular dan sejenisnya.
"Saya pernah digigit ular waktu masih kecil, mungkin waktu umur 10 tahun. Tapi saya masih sehat," ucapnya.
Dua ular liar jenis Raja Kobra yang kini dipelihara Ice Habibi di depan rumah orangtuanya di Desa Mentulik, kerap menjadi tontonan warga dan langsung "viral" di media sosial.
Sekali makan butuh 7 anak ayam
Kedua ular berbisa itu ditempatkan di dalam sebuah kandang kayu berukuran sekitar delapan meter persegi. Ice Habibi bersama adik-adiknya memberi makan ular itu dengan anak ayam.
Selain itu, beberapa kali Ice Habibi juga kerap menunjukan kemampuannya bermain bersama ular raja kobra itu kepada warga setempat, dan dari penampilan itu mendapat sumbangan sukarela.
"Sekali makan satu ular itu saya kasih tujuh ekor anak ayam," ujarnya.
Ayah Ice Habibi, Anas K. mengatakan tidak pernah mengajari anaknya menangkap ular. Namun, ia juga tidak pernah melarang anaknya melakukan tindakan berbahaya itu karena percaya bahwa Ice Habibi punya kemampuan lebih untuk menjinakkan binatang liar. Ia percaya keahlian anaknya itu merupakan anugerah karena Ice Habibi lahir dalam kondisi tidak normal karena terbungkus kantong ketuban.
"Waktu lahir Ice terbungkus kulit ketuban, namun masih hidup. Kulit itu saya simpan, dan waktu sudah agak besar saya masak dan dimakan olehnya (Ice). Dari kecil dia memang kuat," ujar Anas K.
Kehebatan Ice Habibi kini menjadi buah bibir di tengah warga setempat. Sebabnya, pria yang hanya bersekolah hingga kelas tiga SD itu mampu menaklukkan ular berbisa jenis Raja Kobra hanya dengan tangan kosong.
Seorang warga Desa Mentulik, Aprijal, mengaku sangat takjub dan tidak merasa takut melihat Ice Habibi dan keluarganya memelihara ular berbisa itu. Bahkan, warga merasa tertolong oleh kemampuan unik Ice Habibi.
"Saya yang meminta tolong kepadanya menangkap ular raja kobra di kebun sawit saya, dan sekarang ular itu dipeliharanya. Saya lihat sendiri, dia langsung menangkap kepala ular itu dengan tangan kosong," kata Aprijal kepada Antara, Jumat.
Bahkan, ia mengatakan warga justru merasa tertolong karena setiap ada binatang berbisa seperti kelabang dan ular, Ice mau membantu menangkapnya. "Dia tidak minta dibayar, justru kami yang kadang memberi uang sukarela," lanjut Aprijal.
Kini berita soal Ice Habibi sudah menyebar. Bahkan beberapa media asing sudah memuatnya. [ian]
Video selengkapnya :
sumber: https://www.merdeka.com
0 Comments