Flu Spanyol 1918 Image source kompas.com |
Virus adalah sebuah parasit berbentuk mikroskospik yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Ia jauh lebih kecil dibandingkan bakteri.
Dalam banyak kasus kesehatan di dunia, manusia paling banyak terserang penyakit yang disebabkan oleh virus.
Virus mewabah dan mengakibatkan jutaan nyawa melayang setiap tahun. Wabah virus ini pun membuat publik geger.
Virus yang saat ini membuat banyak negara gemoar adalah virus corona atau COVID-19, Virus ini menggemparkan dunia sejak akhir tahun 2019 lalu. Virus tersebut menyebar dengan begitu cepat dan menjadi perhatian seluruh masyarakat dunia, karena belum ada vaksin dan obat untuk menyembuhkannya.
Bermula dari kota Wuhan, Tiongkok, coronavirus disebut virus mematikan yang menyerang paru-paru manusia.
Jumlah kasus infeksi virus corona masih terus bertambah di seluruh dunia, yakni Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Amerika Serikat, Indonesia dan beberpa negara lainnya sedangkan sementara vaksin atau obat yang efektif masih belum dapat dipastikan.
Gejala awal virus korona mirip seperti penyakit pneumonia (radang paru-paru) dan bisa menular antar manusia. Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: Demam, Batuk dan Sesak napas. Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.
Selain virus corona ada sejumlah wabah virus mematikan di dunia, nah kali ini jostv rangkum dari berbagai sumber, 7 wabah virus yang menggemparkan dunia:
1. Flu spanyol
Pada 1918-1919, flu Spanyol menjadi pandemi di seluruh dunia dan diperkirakan menewaskan sampai 100 juta orang. Pandemi flu itu sulit diatasi karena terbatasnya teknologi kesehatan dan kondisi dunia yang sedang kacau.
Wabah influenza yang merebak pada 1918 itu bukanlah penyakit flu biasa. Orang-orang saat itu mengenalnya sebagai Flu Spanyol. Ia mendapat nama dari pemberitaan gencar media massa Spanyol selama pandemi terjadi. Penyebab utama flu ini adalah virus influenza tipe A subtipe H1N1.
Meski episentrumnya masih sumir, tetap jelas bahwa H1N1 adalah virus ganas. Ketika pandemi terjadi, populasi dunia diperkirakan 1,7 miliar orang dan 60 persennya terjangkit virus ini. Perang Dunia I juga berkontribusi besar bagi penyebaran virus ini dengan amat cepat karena mobilisasi tentara dan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya.
Korban pandemi ini paling banyak berasal dari rentang umur 20-40 tahun—usia saat imunitas semestinya dalam kondisi prima. Perkiraan jumlah pasien yang tewas akibat pandemi influenza ini pun bervariasi. Dalam kurun Maret 1918-September 1919, ada yang menyebut 21 juta hingga kisaran 50-100 juta jiwa tewas akibat Flu Spanyol di seluruh dunia.
2. Virus H5N1 (Flu Burung)
Wabah virus H5N1 sempat menggemparkan publik. Virus inilah penyebab utama kasus flu burung di dunia. Sebelumnya, virus ini ditemukan pertama kali di Italia pada tahun 1878.
Kemudian, menyebar ke Amerika Serikat tahun 1924 dan Hong Kong pada Desember 1997. Hingga pada Desember 2003, virus H5N1 (flu burung) kembali menyerang Hong Kong.
Menurut sumber, virus ini dapat bermutasi cepat, sekitar 3-5 hari untuk masuk ke tubuh manusia. Gejala awalnya mulai dari demam, sakit kepala, badan pegal, batuk dan sesak.
Jika tak segera ditangani, penderita flu burung akan mengalami komplikasi berat yang mengancam jiwa. Di Indonesia sendiri, penyakit flu burung merebak sejak Oktober 2003 dan menyebabkan jutaan ayam petelur mati.
3. Virus Black Death
Tak kalah pelik, ketika wabah virus mematikan Black Death mencuat di Madagaskar tahun 2017. Sebanyak 2.417 kasus dan 209 kematian terjadi sejak Agustus 2017.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), wabah Black Death dapat berakibat fatal. Sebanyak 30-100% kasus tidak dapat diobati.
Seperti virus mematikan lainnya, Black Death dapat menyebar dari manusia ke manusia.
4. Virus Flu Babi (H1N1)
Flu babi merupakan penyakit pernapasan yang disebabkan virus jenis A atau dikenal dengan H1N1. Penularan virus H1N1 serupa dengan virus influenza lain, misalnya bersin atau batuk.
Jika terkena percikan ingus atau air liur dari penderita, maka orang bersangkutan akan terkena virus ini. Virus flu babi pertama kali muncul di Amerika Utara pada 2009, dan cepat menyebar dari satu negara ke negara lain.
Karena itu, WHO mengumumkan pada Juni 2009 bahwa flu babi merupakan penyakit pandemik dunia. Saat pengumuman tersebut dikeluarkan, penyakit ini telah menyebar hingga ke 74 negara.
5. Virus Kolera
Kolera merupakan salah satu virus mematikan dan menggemparkan dunia.
Dari beberapa kasus, penderita terkena kolera dari makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae.
Saking berbahaya, virus kolera ini dapat membunuh manusia dalam hitungan jam.
Wabah kolera mulai mencuat pada Oktober 2017 di Yaman. Kemudian, merambah ke negara Kenya, Zambia, dan Nigeria.
6. Virus Ebola
Virus ebola menyerang sistem imun (kekebalan tubuh) dan organ lainnya, terutama sel pembeku darah.
Ebola lebih sulit didiagnosis, karena tanda dan gejala awalnya terkadang menyerupai malaria atau tifoid.
Virus ini bisa menular dari hewan ke manusia maupun antarmanusia jika terjadi kontak langsung.
Adapun gejala virus ebola mulai dari muntah, diare, sakit perut, demam, nyeri otot, dan pendarahan tidak jelas.
7. Virus Cacar Monyet
Cacar monyet atau 'monkeypox' merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan oleh hewan ke manusia.
Orang yang terserang penyakit cacar monyet akan memiliki beberapa gejala.
Di antaranya, ruam kulit, demam, nyeri otot, sakit kepala parah, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
Penularan penyakit ini kebanyakan ditularkan dari hewan-hewan seperti tikus dan primata.
Nah sobat demikianlah 7 wabah virus paling menggemparkan dunia, semoaga menambah pengetahuan anda ya
Virus mematikan cacar monyet ini akan menular melalui kontak langsung dengan hewan-hewan liar tersebut.
Kasus cacar monyet pertama kali dilaporkan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Kemudian, pada 9 Mei 2019, virus cacar monyet ini dikabarkan merambah negara Singapura.
0 Comments